DATA STATISTIK KEHUTANAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2023

Luas kawasan hutan

• Total: 1.911.975 hektar
• Hutan produksi: 1.697.205 hektar
• Hutan lindung: 214.770 hektar

Luas tutupan hutan

• Total: 1.673.910 hektar
• Hutan tanaman industri (HTI): 102.750 hektar
• Hutan alam primer: 1.571.160 hektar

Luas lahan gambut

• Total: 150.745 hektar
• Lahan gambut dalam: 103.320 hektar
• Lahan gambut dangkal: 47.425 hektar

Produksi kayu bulat

• Total: 4,5 juta meter kubik
• Kayu bulat dari HTI: 2,5 juta meter kubik
• Kayu bulat dari hutan alam: 2,0 juta meter kubik

Produksi kayu gergajian

• Total: 2,0 juta meter kubik

Produksi hasil hutan bukan kayu (HHBK)

• Total: Rp1,5 triliun
• Rotan: Rp600 miliar
• Daun lontar: Rp300 miliar
• Kayu gaharu: Rp200 miliar

Berdasarkan data statistik kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2023, dapat dianalisis sebagai berikut:

• Luas kawasan hutan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 1.911.975 hektar, yang terdiri dari hutan produksi dan hutan lindung.
• Luas tutupan hutan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 1.673.910 hektar, yang terdiri dari hutan alam primer dan hutan tanaman industri.
• Luas lahan gambut Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 150.745 hektar, yang terdiri dari lahan gambut dalam dan lahan gambut dangkal.
• Produksi kayu bulat Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 4,5 juta meter kubik, yang terdiri dari kayu bulat dari HTI dan kayu bulat dari hutan alam.
• Produksi kayu gergajian Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 2,0 juta meter kubik.
• Produksi hasil hutan bukan kayu (HHBK) Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar Rp1,5 triliun, yang terdiri dari rotan, daun lontar, dan kayu gaharu.

Secara umum, kondisi kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2023 masih terjaga dengan baik. Namun, masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi, seperti luas lahan gambut yang cukup besar dan potensi kebakaran hutan.

• Sumber data:

  • Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur
  • Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur